Imam Muslim
Abad ketiga hijriah adalah masa di mana dunia keilmuan umat Islam mengalami golden age, terlebih pada bidang ilmu hadits. Banyak kitab ilmu hadits yang lahir pada abad ini dengan tema yang beragam. Mulai dari dokumentasi hadits shahih, dokumentasi hadits yang berkaitan dengan hukum (ahaditsul ahkam), penjelasan istilah-istilah dalam ilmu hadits, dan lain-lain. Nama-nama besar seperti Imam Al-Bukhari, Ibn Ma’in, Ahmad bin Hanbal, dan Abu Dawud turut menghiasi masa ini.
Pada tahun 206 H di Neyshabur, sebuah kota di Iran bagian utara, lahir seorang anak yang kelak menjadi salah satu tokoh terbesar dalam sejarah Islam. Anak tersebut merupakan putra seorang ulama keturunan Arab dari kabilah Qusyairi bernama Al-Hajjaj. Ia adalah Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi, penyusun kitab Shahih Muslim. Sejak kecil, Imam Muslim bin Al-Hajjaj sudah mencintai ilmu hadits. Menurut catatan Adz-Dzahabi, Muslim bin Al-Hajjaj sudah mengumpulkan riwayat hadits sejak umur 12 tahun, tepatnya pada tahun 218 H. (Syamsuddin Adz-Dzahabi, Tadzkiratul Huffazh,[Beirut: Darul Kutubil ‘Ilmiyyah], juz II, halaman 125).
Tumbuh sebagai pecinta ilmu, Muslim bin Al-Hajjaj seolah tak pernah merasa puas dengan pencapaiannya. Cinta dan semangatnya terhadap ilmu, khususnya ilmu hadits tidak terkikis oleh waktu. Setelah belajar pada para ulama tanah kelahirannya seperti Ibnu Rahuwaih dan Yahya bin Yahya, ia berkeliling ke negeri-negeri Islam untuk berguru pada para ulama di tempat-tempat tersebut. Ia pergi ke Iraq berguru pada Ahmad bin Hanbal dan Abdullah bin Maslamah, mengunjungi Ray dan berguru pada Muhammad bin Mihran, mengembara ke Hijaz dan mengais ilmu dari Sa’id bin Manshur dan Abi Mush’ab, dan mendatangi Mesir berguru pada ‘Amr bin Sawwad dan Harmalah bin Yahya, murid Imam Syafi’i. Bahkan Al-Bukhari juga tercatat sebagai salah satu guru Muslim bin Al-Hajjaj. (Muhammad Al-Maliki, Al-Manhalul Lathif, [Riyadh: Darul Minhaj, 2019], halaman 260). (Muhammad Abdurrahman Thawalibah, Al-Imamu Muslim wa Manhajuhu fi Shahihih, [Amman: Dar ‘Ammar, 2000], halaman 43).
Di samping kedalaman ilmu yang dimiliki, Imam Muslim bin Al-Hajjaj adalah seorang pedagang pakaian. Tidak mengherankan, karena pada masa itu Neyshabur menjadi kota fashion, dalam arti produk pakaian kota tersebut banyak diminati oleh masyarakat mancanegara, termasuk para penguasa. Bagi Muslim bin Al-Hajjaj, berdagang bukanlah sesuatu yang dapat menghalangi kinerja keilmuannya, bahkan di toko tempat ia berdagang, ia masih sempat mengajar. (Abdurrahman Thawalibah, Al-Imamu Muslim, halaman 19).
Imam Muslim lahir di Iran pada sekitar 206 Hijriyah atau 820 Masehi dengan nama lengkap Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. Sedari kecil, Imam Muslim sudah giat belajar agama dan akhirnya menekuni ilmu hadis.
Pada usia 12 tahun, ia telah menuntut ilmu hingga ke berbagai pelosok negeri, seperti ke Irak, Syam, Mesir, dan beberapa negara lainnya. Setelah banyak belajar dari para guru tentang ilmu hadis, Imam Muslim berhasil mengumpulkan sekitar 300.000 hadis.
Ia kemudian memilah dan mengevaluasi hadis tersebut hingga menyisakan hadis-hadis sahih, yang dituangkan ke dalam karyanya, Shahih Muslim.
Menurut para sejarawan, kitab Shahih Muslim terdiri atas 43 bab yang memuat sekitar 3.300-12.000 hadis.
Selain Shahih Muslim, yang kini diakui oleh Muslim Sunni sebagai kitab hadis terbaik kedua setelah Shahih Bukhari, sepanjang hidupnya, Imam Muslim telah banyak melahirkan beragam karya tulis.
Ia juga memiliki banyak murid yang kemudian dikenal sebagai ulama hadis ternama pada masanya, misalnya seperti al-Tirmidzi, Ibn Abi Hatim al-Razi, dan Ibn Khuzaymah.
Setelah perjalanan Imam Muslim di seluruh Jazirah Arab, Mesir, Irak dan Suriah, ia pulang dan menetap di kampung halamannya di Nishapur, Iran.
Imam Muslim wafat dan dikebumikan di Nishapur, Iran, pada Mei 875 dalam usia 55 tahun.
Karya Imam Muslim
Berikut ini adalah beberapa karya Imam Muslim semasa hidupnya.
- Al-Jami' ash-Shahih atau lebih dikenal sebagai Shahih Muslim
- Al-Musnad al-Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para perawi hadis)
- Kitab al-Asma wal-Kuna
- Kitab al-Ilal
- Kitab al-Aqran
- Kitab Su'alatihi Ahmad bin Hambal
- Kitab al-Intifa' bi Uhubis-Siba'
- Kitab al-Muhadramin
- Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahid
- Kitab Auladish-Shahabah
- Kitab Auhamil-Muhadditsin
MAN 1 tuban
Komentar
Posting Komentar